Kamis, 12 Februari 2015

PELUKAN HANGAT MU

PELUKAN HANGAT MU
Karya : Nimas Widiya pebriyani

            Dari aku kecil ummi dan abiku selalu mengajari aku apa itu arti ikhlas, kesederhanaan, sabar, sopan santun, baik sama orang lain bahkan mengajari aku sholat mencintai allah SWT dan rasulullahJ. Terkadang senang hati ini jika mengingat tingkah konyolku saat aku kecil. Ingat sekali saat aku masih duduk dibangku sekolah dasar. Guruku yang cantik dan baik bernama bu syifa yang sampai saat ini selalu ku ingat. Ia menerangkan tentang apa itu ikhlas, dan ia juga mengatakan “ikhlas itu hanya mengharapkan ridha allah SWT.ikhlas dalam sedekah itu ibarat jika kita bersedekah dengan tangan kanan, tangan kiri tak perlu tahu” ucapanya perlahan menerangkan apa itu ikhlas. Namun betapa konyolnya tingkahku saat mengamalkan pelajaran yang diberikan oleh guruku yang cantik itu. Satu waktu saat aku pergi kerumah sepupuhku bersama ummiku tersayangJ. saat diperjalanan aku bertemu dengan seorang nenek-nenek yang sedang duduk sendiri dibawah pohon dengan wajah penuh derita dan tangan yang menampah mengharapkan belas kasih seseorang “kasih ke nenek itu sanahucap ummi sambil menyodorkan uang kepadaku. Aku pun mengambilnya dan berlari kearah nenek tua itu, “ini nek” ucapku memberikan uang dimangkuk kecil yang berada ditangan nenek tua itu dengan tangan kanan sedangkan tangan kiriku,aku kepal dan sembunyikan dibalik punggungku. Wajah nenek tua itu terheran-heran, tiap kali ia mencoba untuk melihat kebelakang punggungku, apayang sebenernya aku sembunyikan. Namun aku terus mengelak dan mengelak seakan-akan seperti orang ketakutan. Melihat tingkahku ummi terheran-heran dan berkata “any kenapa? Ko tangannya diumpetin bgtu?” tannya ummi perlahan. Aku hanya mengelengkan kepalaku seakan-akan menyembunyikan sesuatu,ummi semakin bertannya dan bertannya karna desakan ummi tadi akupun menjawab “bu syifa pernah bilang kalo kita melakukan sesuatu itu harus ikhlas,dan kalo kita member pakai tangan kanan, tangan kirikan gak boleh tau mi” jawabku dengan polosnya. Wajah heran yang ada diwajah ummi dan nenek tua itu sirna begitu saja, digantikan dengan tawa kecil yang berbalik membuat aku terheran-heran “apakah yang aku katakana tadi salah? Tidakkan?.kenapa mereka menertawakanku seperti itu?” gerutuku dalam hati. Aku bertannya pada ummi dan nenek itu, namun meraka hanya terus menerus menertawakanku. Karna kesal akupun memilih diam dan cemberut menandakan jika aku ini sedang marah pada mereka. Namun itu semakin membuat mereka tertawa.” Sebenarnya apa yang lucu sih!!?” gerutuku dalam hati. Saat itu pula ummi mengusap kepalaku dan berkata “maksud bu syifa itu bukan begitu sayang”  ucap ummi perlahan disertai senyuman.”lalu apa?” tanyaku balik keummi, namun yang menjawab nenek tua itu “maksudnya itu jika kita berbuat kebaikan, cukup kita ajh yang tau orang lain tak pernah tau nak”jelas nenek itu. tuh denger, maksudnya bukannya kamu memberi dengan tangan kanan terus tagan kirinya kamu umpetin seperti itu sayang” lanjut ummi. Aku hanya terdiam, seakan-akan memikirkan penjelasan dari ummi dan nenek tua itu.”Oooh begitu.jadi any salah dong mi?” ungkapku sambil cengengesan. Ummi hanya tersenyum menjawab ucapanku tadi sambil mengusap kepalaku lagi. Setelah itu aku kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah sepupuku. Berjalan seiringnya waktu masa putih merah lenyap begitu saja ,dan aku melanjutkan sekolah disalah satu sekolah negri menengah pertama dikota bekasi awalnya ummi dan abiku menganjurkan aku untuk masuk pesantren “any meneruskan kepesantren aja? Dipesantren kamu bisa mempeljari lebih luas ilmu agama islam,lebih mengerti mana yang buruk diduniawi dan mana yang tidak , sayang?” awalnya aku niat dan aku mau melanjutkan kepesantren ,namun ketika aku melihat teman dan sahabatku melanjutkan kesekolah menengah pertama yang aku impikan akhirnya keinginanku untuk melanjutkan kepesantrenku hilang ditelan nafsu, “tapi mi bi teman-teman dan sahabatku semua melanjutakn kesekolah mengah yang aku impikan ituL ,aku gak mau masuk pesantren mi bi.” Lalu ummi memberikan pelukannya kepadaku “nak masa depan kamu tuh ada ditangan kamu sayang bukan ditangan orang lain” aku hanya bisa terdiam saat ummi melontarkan kata-kata dan senyuman kepadaku, namunaku tetap bersihkukuh untuk masuk sekolah menengah pertama yang aku impikan itu. Namun seiringannya berjalannya waktu masa-masa nakal anak-anak jaman sekarang mulai beredar dan bermunculan bahkan sampai mengikuti tren/gaya berpakaian ala artis-artis korea yang dipandang kasat mata tidak pantas digunakan. Dan ummi selalu menasehatiku “sayang ingat yah semua pergaulan itu hanya sebagai nafsu duniawi.tetaplah taat pada perintah allah SWT dan menjauhi larangannya,dan tetaplah menjadi dirimu sendiri jangan malu akan semua kekuranganmu J aku hanya bisa tersenyum membalas nasehat ummi itu. Lalu sewaktu ketika tepatnya aku duduk dibangku kelas 8 muncullah rasa penasaranku tentang “bolos itu apa si? Membawa hp dimarahi gak ya? Lalu langsung bermain saat jam pulang sekolah enak gak si? Dan lain-lain” rasa penasaran itu semakin keluar saat teman ku mengajak aku jajan saat jam pelajaran,main hp saat guru sdg menerangkan,main saat pulang sekolah, hari demi hari semakin banyak yang mengajak dan menghasut ku ,rasa penasaranku semakin menjolak-jolak ,suatu ketika saat mata pelajaran ips berlansung dimana teman sekalas ku tidak suka dengan guru mata pelajaran yang satu ini satu demi satu temanku ijin dan beralasan kekamar kecil,beli pulpen ,aku hanya terdiam dikelas lalu tak lama kemudian teman sebangkuku meminta aku untuk mengantarkan dirinya untuk kekamar kecil, sesampai ya aku dikamar kecil temanku hanya pada mengobrol dengan teman yang lainnya bahkan ada yang jajan dikantin,”ko kalian malah diam disnih? Gak kembali lagi kekelas ?” lalu mereka dengan santainya menjawab  “males kita nay pelajaran guru mata pelajaran ips ,galak pisan gurunya gimna kita mau masuk semua pelajaran kalo cara ngajar dia ajh bikin tegang percuma nay mendingan kita keluar dari jam pelajaran dia”. Apakah ucapan yang mereka lontarkan itu benar? Apa pantas seorang pelajar seperti kita melakukan hal seperti itu. Apakah kalian tak ingat amanat yang diberikan kedua orang tua kalian untuk belajar dengan baik disekolah?. Semudah itukah kalian lupakan amanat itu?. Walaupun kedua orang tua kita tak tahu apa yang kita lakukan. Ingatlah, Allah tak pernah tidur. Allah akan selalu mengawasi dan mengetahui apapun yang akan engkau lakukan.

Tiga tahunku laluin masa putih biruku senang,susah,pahit,asam sudah ku rasakan dan kulalui bersama teman seperjuanganku. Dan tibalah saat masa dimana kita melangkah untuk mencari jadi diri  kita dan mencapai cita-cita apa yang sudah kita rangkai didalam kehidupan kitaJ dan aku memilih untuk meneruskan sekolah ku dibogor tempat kediaman ibu dari ummiku ,aku mulai mengerti arti jauh dari orang tua,arti kemandirian ,aku mulai sadar setiap perjalanan hidup yang telah ku lalui ,sampai saat ketika aku lelah dengan jalan hidup yang sekarang ku jalanin namun ummi selalu menasehati ku “emang ini setiap hidup itu pasti ada ujiannya kya sekolah itu tandanya any harus bisa ngelewatinya kalo ingin sukses dan berhasil oke” ,dan saat aku lelah aku capek aku selalu ingat semua nasehat ummi yang selalu menasehatiku sampai sekarangJ aku bangga dan senang mempunyai orang tua seperti ummi dan abiJ

0 komentar:

Posting Komentar