Jumat, 22 Desember 2017

Analisis kasus Pt. XXX

1. Analisis Kasus KAP

Dalam uraian kasus yang telah dijelaskan dikelas dapat dilihat bahwa ancaman terhadap independensi auditor berupa Self Interest dimana baik manajemen atau auditor terpengaruh oleh kepentingan pribadinya. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terdeksinya salah saji material yang terjadi oleh auditor walaupun kecurangan yang terjadi sudah sangat terlihat. Seharusnya seorang auditor tidak boleh melakukan pelanggaran apalagi membantu menutupi kecurangan tersebut. Itulah mengapa kode etik harus diterapkan, sehingga tidak terjadi kasus kecurangan seperti kasus tersebut serta auditor harus bersikap secara profesional dan bisa menjaga hubungan yang sehat dengan klien sesuai profesi yang dijalankan.


Dari kasus tersebut seorang auditor dan ketua nya telah melanggar kode etik seorang auditor, yaitu :
Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.

Objektivitas
Tidak boleh menerima bentuk apapun yang dapat, atau patut diduga dapat, mempengaruhi pertimbangan profesionalnya. Harus mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkapkan dapat mendistorsi laporan dari kegiatan yang direview.

Kerahasiaan
Harus bersikap hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Tidak boleh menggunakan informasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi, atau untuk hal-hal yang dapat merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis.


Dengan demikian perlu dilakukan audit investigasi dimana proses audit investigasi yang dilakukan untuk mengungkapkan dugaan adanya kecurangan di perusahaan tersebut dilakukan dengan prosedur yang ada dari tahap awal sampai akhir. Proses audit investigasi yang dilakukan menghasilkan bahan bukti yang digunakan untuk membuat terang perkara pidana yang dihadapi penyidik. kebutuhan akan audit investigasi sangat besar untuk membantu pihak penyidik mengungkapkan dugaan adanya tindak kecurangan yang dilakukan auditor.

2. Sebutkan kantor-kantor KAP yang termasuk The Big Four

Empat besar auditor tersebut adalah :
1. PricewaterhouseCoopers (PwC)
PricewaterhouseCoopers (PwC) adalah kantor jasa professional terbesar di dunia saat ini. Kantor ini dibentuk pada tahun 1998 dari penggabungan usaha antara Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand.

2. Deloitte Touche Tohmatsu
Deloitte Touche Tohmatsu juga terkenal dengan merek Deloitte adalah urutan kedua terbesar di dunia dalam bidang jasa profesional setelah PricewaterhouseCoopers dan merupakan anggota dari the Big Four auditors, sebuah kelompok kantor akuntan internasional terbesar didunia. Dalam tahun 2004, dengan 16,4 miliar dolar Amerika Serikat, mereka merupakan yang terbesar di antara the Big Four auditors dalam hal penghasilan.

3. Ernst & Young (EY)
Ernst & Young (EY atau E&Y) adalah perusahaan jasa profesional yang merupakan salah satu dari The Big Four auditors, bersama dengan Price Waterhouse Coopers (PwC), Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte), dan KPMG. Ernst & Young merupakan perusahaan global yang terdiri dari sejumlah perusahaan anggota.

4. KPMG
KPMG adalah salah satu perusahaan jasa profesional terbesar di dunia. KPMG mempekerjakan 104.000 orang dalam partnership global menyebar di 144 negara. Pendapatan komposit dari anggota KPMG pada 2005 adalah US $15,7 miliar. KPMG memiliki tiga jalur layanan: audit, pajak, dan penasehat.

 3. Sebutkan jenis-jenis audit

1. Audit yang ditinjau berdasarkan luas pemeriksaan

a. Audit pemeriksaan umum atau General Audit
audit pemeriksaan umum adalah pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Audit Pusat atau KAP yang bersifat independent pada suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh sekaligus memberikan penilaian juga opini tentang kewajaran laporan keuangan.
b. Audit pemeriksaan khusus atau Special Audit
audit pemeriksanaan khusus hanya dilakukan sesuai permintaan dari perusahaan. Audit yang dilakukan pada pemeriksaan khusus ini juga terbatas tidak umum seperti yang dilakukan pada pemeriksaan umum. Namun walaupun seperti itu, pengerjaan tetap dilakukan oleh Kantor Audit Pusat atau KAP.
2. Audit yang ditinjau berdasarkan bidang pemeriksaan

a. Audit Operasional atau Management Audit
Tujuan audit ini adalah untuk mencari tahu apakah kegiatan operasional yang dilakukan dalam sebuah perusahaan sudah berjalan dengan efisien dan efektif atau belum.

b. Audit Ketaatan atau Compliance Audit
Tujuan dari audit ini adalah untuk mencari tahu apakah perusahaan/organisasi sudah menaati peraturan yang berlaku atau belum. Peraturan ini bisa menyangkut peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan/organisasi itu sendiri ataupun peraturan, ketetapan, atau kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah..
c. Audit Laporan Keuangan atau Financal Statement Audit
Tujuan audit ini adalah untuk mencari tahu apakah laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum atau belum.

d. Audit Sistem Informasi
Audit sistem informasi dilakukan oleh KAP atau Kantor Akuntan Pusat  yang hanya dilakukan kepada perusahaan yang data akuntansinya diproses menggunakan System Elektronik Data Processing (EDP).
e. Audit Forensik
Tujuan dari diadakannya audit forensik adalah untuk mencegah kecurangan (fraud) yang mungkin terjadi. Audit forensik biasanya juga melakukan investigasi kriminal, mencari tahu kerugian dari suatu bisnis dan mencari tahu indikasi kecurangan saat berbisnis atau karyawan.
f. Audit Investigasi
Audit ini biasa dilakukan jika disatu perusahaan terindikasi sebuah penyimpangan yang karenanya dapat merugikan keuangan pihak lain. Audit investigasi adalah audit yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengintifikasi (identify), menguji (examine), dan juga mengenali (recorganized) fakta dan informasi untuk mencari pembuktian atas kejadian yang sebenarnya terjadi
g. Audit Lingkungan
audit lingkungan merupakan proses manajemen yang didalamnya menyangkut evaluasi secara tercatat, obyektif, dan sistematik tentang bagaimana sebuah kinerja manajemen perusahaan atau organisasi lainnya yang memiliki tujuan untuk memberikan fasilitas kendali manajemen dalam upaya mengendalikan dampak lingkungan serta pemanfaatan peraturan UU pengelolaan lingkungan.
3. Audit Yang Ditinjau Berdasarkan Auditor

a. Auditor Eksternal
Auditor eksternal adalah auditor yang bekerja untuk kantor/lembaga akuntan publik yang merupakan pihak ke-3 dimana status mereka berada di luar lembaga atau perusahaan yang mereka audit. Auditor eksternal bekerja secara obyektif dan bersifat independent.
b. Auditor Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja untuk perusahaan dimana mereka bekerja. Mereka bertugas untuk mengawasi asset atau Saveguard of Asset dan mengawasi aktifitas sehari-hari operasional perusahaan mereka.
c. Auditor Pajak
Di Indonesia, auditor pajak biasanya dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Pajak atau DJP yang tugasnya adalah melakukan ketaatan wajib pajak sesuai undang-undang yang berlaku.
d. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor yang memiliki tugas untuk menilai kewajaran sebuah informasi laporan keuangan instansi pemerintahan terhadap pelaksanaan program dan juga penggunaan aset yang dimiliki pemerintah.

Referensi :
https://www.scribd.com/document/346239031/Analisis-Kecurangan-Akuntansi-Yang-Melibatkan-Auditor
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/678/slug/kode-etik-internal-auditor
https://airanursyahidah90.wordpress.com/kode-etik-akuntan-indonesia/
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/6986
https://nurulirmawati.wordpress.com/2015/11/16/sejarah-the-big-four-kapkantor-akuntan-publik/
https://dosenakuntansi.com/pengertian-dan-jenis-jenis-audit

Minggu, 05 November 2017

Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi Kasus Enron dan KAP Andersen

KASUS ENRON

Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.
Tokoh Penting :
Pendiri Enron : Kenneth Lay,
CEO dan CRO Sementara : Stephen F. Cooper,
Ketua : John J. Ray, III
Wakil Komisaris : Clifford Baxter
Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka.

KAP ARTHUR ANDERSEN

Salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang berdiri sejak 1913 Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam “the big four” (PricewaterhouseCoopers, Deloitte, Ernst & Young, KPMG) lalu pecah menjadi “the big five” Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi (fungsi akuntansi dan konsultasi) Arthur Andersen, (1999).

KERJA SAMA KAP ARTHUR ANDERSON DAN ENRON

Arthur andersen Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron, juga sebagai konsultan manajemen Enron. KAP tersebut memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal.

1.      Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2.      Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a.       Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b.      Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c.        Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3.       Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4.      Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan.
5.      Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6.      Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama.
7.      Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan.
8.      KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
9.      Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
10.  Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.
11.  Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
12.  Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.
13.  Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron.
14.  Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.


·      PEMBAHASAN MASALAH
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu opportunity; pressure; danrationalization, ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik (public trust). Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.

·      KESIMPULAN

Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Yang menyebabkan kebangkrutan dan keterpurukan pada perusahaan Enron adalah Editor, Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) yang merupakan kantor akuntan Enron. Keduanya telah bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan sehingga merugikan berbagai pihak baik pihak eksternal seperti para pemegang saham dan pihak internal yang berasal dari dalam perusahaan enron. Enron telah melanggar etika dalam bisnis dengan tidak melakukan manipulasi-manipulasi guna menarik investor. Sedangkan Arthur Andersen yang bertindak sebagai auditor pun telah melanggar etika profesinya sebagai seorang akuntan. Arthur Andersen telah melakukan “kerjasama” dalam memanipulasi laporan keuangan enron. Hal ini jelas Arthur Andersen tidak bersikap independent sebagaimana yang seharusnya sebagai seorang akuntan.

·      TANGGAPAN

Menurut saya, dari kasus ini Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik dan ingkar dari tanggung jawab yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Di dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap menjunjung tinggi independensi dan profesionalisme tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya telah menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangkan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan ke-independensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut dan dapat juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Dimana pentingnya peran profesi Akuntan khususnya Akuntan Publik di pasar modal guna melindungi kepentingan publik.Tantangan Akuntan Publik yakni menjaga kualitas dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dalam memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan.

https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen
https://www.kompasiana.com/reflus/bangkrutnya-perusahaan-amerika-penyebabnya-sederhana_55004b06a33311a8725109d2
http://utharymaladhika.blogspot.co.id/2015/10/pelanggaran-etika-profesi-akuntansi

Selasa, 10 Oktober 2017

Kelabu...


Hi kelabu...
Aku sangat tidak tertarik pada mu, karena warna mu .
kamu tidak hitam, kamu pun tidak putih. 
kamu tidak memiliki warna yang jelas
Aku tidak ingin melihatmu,
Karena kamu bisa mengubah warna terang menjadi gelap.
Ketika aku menikmati cerah dunia dan kamu datang menghilangkannya.
Aku pun selalu terbangun ketika kamu datang ,
Karena kamu selalu membawa gelap.
Sampai saat dimana aku tidak melalukan apapun kamu datang 
Dan aku pun tidak suka itu.
Aku tidak suka karena kamu selalu menghentikan kegiatan dan merusak pandangan ku.
sampai dimana seorang yang sangat aku sayang tidak ada lagi didunia ini.
Dan kamu pun datang lagi, tapi saat itu aku merasa malu padamu.
Aku malu karena aku menjadi seperti kamu , teduh, gelap tidak berwarna.
Aku "Kelabu" dan kamu menemani, aku sadar bahwa kamu sangat sempurna.
Aku mengerti kenapa kamu kelabu.
Aku sadar bawha kamu bukan datang tapi kamu menemani.
Kamu tidak berwarna tapi kamu indah, 
Kamu tidak menghangatkan tapi kamu menyejukan.
Aku tersadar bahwa saat lalu kamu datang, 
Kamu bukan untuk menghentikan hari ku, bukan untuk
merusak pandanganku . 
Tapi kamu datang untuk melindungiku dari panas, 
Untuk selalu menyejukanku.
Kalau pun kamu tidak melakukan untuk ku.
Aku yakin pasti ada seseorang yang sedang kamu temani.
Saat ini ketika kamu datang aku sangat menyukainya
Tapi aku pun salah jika selalu mengharapkan kamu untuk datang.
Karena cerah pun ingin ada.

Senin, 09 Oktober 2017

Kode Etik Profesi Akuntansi dan Apakah berminat menjadi seorang Auditor

Kode Etik Profesi Akuntansi

Kode Etik profesi akuntansi dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seorang akuntan, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan.
Akuntan Publik Akuntan Publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang non-atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan.Ketentuan mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen keuangan R.I.
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 (empat) kebutuan dasar yang harus dipenuhi :

1. Kredibilitas.
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
2. Profesionalisme.
Diperlukan individu yang denga jelas dapat diindentifikasikan oleh pamakai jasa akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi.
3. Kualitas Jasa.
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan stndar kinerja yang tinggi.
4. Kepercayaan.
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemebrian jasa oleh akuntan.

Prinsip Etika Profesi Akuntan :

1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus, menghormati leerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Kode etik perilaku profesional
Garis besar kode etik dan perilaku profesional adalah :
a.       Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk
melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah
tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif
dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
b.      Hindari menyakiti orang lain.
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak
diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan
yang tidak diinginkan.
c.       Bersikap jujur dan dapat dipercaya
Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan. Tanpa kepercayaan suatu
organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.
d. Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
e.   Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
f.   Memberikan kredit yang pantas untuk properti intelektual.
Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.
g.  Menghormati privasi orang lain
Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.
h.  Kepercayaan
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.

Apakah berminat menjadi seorang Auditor

Seperti yang kita ketahui setiap perusahaan pasti sangat membutuhkan seorang auditor. Jasa audit adalah sebuah proses sistematis untuk mengevaluasi dan mendapatkan bukti-bukti secara objektif terkait dengan asersi atas tindakan ekonomi Kemudian, hasilnya akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan laporan audit. Prospek karir menjadi seorang auditor  sangat bagus. Apabila bekerja (accounting staff misalnya) di dalam perusahaan, maka peluang untuk naik ke jenjang berikutnya cukup kecil. Lain halnya dengan audit, akan didukung untuk berkembang jadi partner, semakin banyak partner justru semakin menguntungkan KAP itu karena jumlah klien yang terlayani semakin banyak. 
Dengan menjadi Auditor, berarti kita juga menjaga SAK sebagaimana mestinya, seperti SAK yang berlaku di Indonesia. Seain itu, kita juga akan menemukan beragam laporan keuangan yang akan diperiksa, maka akan semakin banyak kemampuan yang kita dapatkan dalam membuat laporan keuangan. Apabila kita memutuskan tidak lagi bekerja sebagai auditor, kita akan memiliki banyak pilihan dan dapat bekerja sebagai akuntan di perusahaan manapun karena kita tau berbagai macam bentuk laporan keuangan.


Sumber :
http://ekoaprianto.staff.gunadarma.ac.id/
http://widi.staff.gunadarma.ac.id/
http://pricilia-meidy.blogspot.co.id/


Jumat, 21 April 2017

Dialog dengan menggunakan materi pararrel construction

Dialog dengan menggunakan materi pararrel construction

Susi: Hey, Good morning, putri

Putri: Hello, Windi! Good morning. How are you?

Susi: I am very well thank you. How about you, difta?

Difta: I’m very well. How about you, put?

Putri: I feel so energic.

Susi: By the way, what are you doing here? I have never seen you to be in the library before.

Putri: You’re right, I rarely go to this boring place before. But, our English teacher, Mrs. Ratih told me to be here in every single morning.

Difta: Wow! That’s cool! Do you have any special class with her?

Susi: That’s what I wanna ask to you. What exactly does Mrs. Ratih want?
Putri: You know what, I was the only student who got bad score in our last examination last week especially on my speaking ability. So, Mrs. Ratih wanna give me an extra class until my speaking ability to be better.

Difta: So, do you accept it?

Putri: What can I do?

Susi: Ooo… That’s a smart decision, Fit. You know about our school regulation, right?

Putri : Yeah! We won’t be moved up if we get bad score even in a single subject. That’s why I am waiting for Mrs. Ratih now.

Difta: Win, how about join to Fitri’s extra class? I think, we will get possitif impact if Mrs. Ratih teaches us.

Susi: I do really agree with you, Sin. How about you put? Do you mind?

Putri: Wow, that would be great! I believe that Mrs. Ratih will be very happy if you join in her class.

Susi: I hope so.

Difta: So, what should we prepare?

Putri: Nothing. It will be our first meeting. So, I think Mrs. Ratih won’t demand a lot of things. Perhaps only a mild conversation.

Jumat, 24 Maret 2017

Parallel Contrucsion

In a grammar, parallelism, also known as parallel structure or parallel construction, is a balance within one or more sentences of similiar phrases or clauses that have the same grammatical structure. The application of parallelism improves writing style and readability, and is thought to make sentences easier to process.
Sentences element that are a like in function should also be a like in construction. These elements should be in the same grammatical form so that they are parallel.
Paralelisme dalam tata bahasa dikenal dengan nama struktur pararel atau konstruksi pararel, merupakan keseimbangan dalam satu frase serupa atau lebih kalimat frase serupa atau klausa yang memiliki struktur gramatikal yang sama. Dalam penerapan, pararelisme ini memiliki tujuan agar kalimat tata bahasa lebih mudah untuk dipahami dengan meningkatkan gaya penulisan dan pembacaan.
            Kalimat elemen yang seperti fungsi juga harus menjadi seperti dalam konstruksi. Elemen – elemen ini harus dalam bentuk gramatikal yang sama sehingga mereka sejajar.
Using parallel structure in your writing will help with
      1)  economy       2) clarity        3) equality          4) delight

Here are some examples of parallel elements

These elements, on the other hand, are not parallel
Used in a sentence, they create a jarring effect and produce writing with unclear emphasis and meaning.  We call such an error "faulty parallelism."
Writers generally use parallelism as a technique in the following five ways.
Digunakan dalam suatu kalimat, mereka menciptakan efek dan melakukan penulisan dengan penekan dan makna yang jelas.
Penulis umumnya menggunakan paralelisme sebagai teknik dalam lima cara berikut:
1.           With elements joined by  coordinating conjunctions, especially and, but, and or.
Dengan penggabungan elemen, mengkoordinasikan konjungsi, terutama: dan, tapi, atau.
Examples of parallel words



Examples of parallel phrases

Examples of parallel clauses
    The examples below show how to repair faulty parallelism.
   Example #1     


   Example #2
2.     Use parallel structure with elements in lists or in a series.

Menggunakan struktur paralel dengan unsur-unsur dalam daftar atau seri.       
A series is a group of three or more elements in a row.  The last element in the series is connected to the others with one of these coordinating conjunctions:  and, or, but (not), or yet (not).
        Commas should be placed between each element in the series and before the coordinating conjunction.        
Serangkaian kelompok dari tiga atau lebih elemen berturut-turut. Elemen terakhir dalam seri terhubung ke orang lain dengan salah satu konjungsi koordinasi: dan, atau, tetapi (tidak), atau belum (tidak).

Koma harus ditempatkan di antara setiap elemen dalam seri dan sebelum hubungannya koordinasi.


Examples of series
    As the examples below show, a series whose components are not in parallel format sounds awkward and may cause misunderstanding.
Example #1








Example #2
     Note that in the corrected versions of example #2, you may choose to repeat the "to" or to omit it.

3.    Use parallel structure with elements being compared.  (X is more than / better than Y)
     When we compare things, we often use words such as more, less, better, and worse,  We connect the items being compared with words like as and than.
Menggunakan struktur paralel dengan elemen yang dibandingkan. (X lebih dari / lebih baik dari Y)

Ketika kita membandingkan hal, kita sering menggunakan kata-kata seperti lebih, kurang, lebih baik, dan lebih buruk, Kita hubungkan item yang dibandingkan dengan kata-kata seperti sebagai dan dari.
     Note the comparison methods in the examples below.
    The elements being compared are parallel to one another:
            driving is parallel to flying
            Miriam's ability to is parallel to her resolve to
             How you live  is parallel to how much money you make 
     Comparing items without using parallel structure may cause confusion about what is being compared to what.
     Repair faulty parallelism in comparisons by making one element of the comparison parallel to the  other.
    Note that you may choose to change either element to match the other.
  
4.   Use parallel structure with elements joined by a linking verb or a verb of being.
     Joining elements with linking verbs or verbs of being suggests a completing of the first item by the second one.  Often, in fact, an equality between the two is being set up, as the examples below illustrate.
Menggunakan struktur paralel dengan gabungan elemen menggunakan kata kerja menghubungkan atau kata kerja menjadi.

Gabungan elemen dengan menghubungkan verba atau kata kerja dari makhluk menunjukkan penyelesaian dari item pertama dengan yang kedua. Seringkali, pada kenyataannya, sebuah persamaan antara kedua sedang diatur, sebagai contoh di bawah menggambarkan.

    Repair faulty parallelism with linking verbs or verbs of being by making one element of the equation parallel to the other.
   
5.     Use parallel structure with elements joined by a correlative conjunction.

Menggunakan struktur paralel dengan elemen bergabung dengan konjungsi korelatif.
    These are the major correlative conjunctions:
              either / or           neither / nor           both / and        not only / but also
     Correlative conjunctions work in pairs. 
Whatever grammatical structure follows one must be parallel to the grammatical structure that follows the other.
   

Examples with either / or and neither / nor
    Examples with both / and
    Examples with not only / but also
    
     Repair faulty parallelism with correlative conjunctions by making one structure parallel to the other as shown below.



With either / or
   
 With neither / nor
 With both / and
With not only / but also