1. pengertian organisasi sebagai badan maupun
sebagai struktur.!
organisasi menurut para ahli :
- BAKKE
Organisasi
merupakan sebuah sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan
aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga
membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital,
gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan.
-
ROSENZWEIG
Organisasi
dapat dipandang sebagai :
- Sistem
sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
- Integrasi
atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
- Orang-orang
yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
-
STEPHEN P. ROBBINS
menyatakan bahwa Organisasi
adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Jadi oragnisasi adalah suatu kesatuan atau
sekumpulan orang-orang yang secara sadar terlibat didalamnya , yang memiliki
tujuan yang sama, terstruktur dan memiliki keterkaitan satu sama lain.
2. pengertian rentang kendali dan factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
rentang kendali!
Rentang kendali atau yang disebut juga dengan
: - Span of Control
-Span of
Management
-Span of
Executive
-Span of
Authority
adalah jumlah bawahan langsung yang
dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Rentang
Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena
berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang
pemimpin (manajer).
Rentang
Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits
factor(keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan,
kemampuan, dan perhatian.
Factor
factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya rentang kendali adalah :
- Operasi-operasi
stabil.
-
Latihan-latihan dalam perusahaan .
-
Prosedur-prosedur dibuat secara baik dan telah diformalisasi.
-
Dinamis & Statisnya Organisasi .
-
Efektivitas Komunikasi .
-
Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
-
Kecakapan & Pengalaman Manager .
-
Span of Personality and Energy .
-
Dedikasi dan Partisipasi bawahan.
- Manajer adalah terlatih baik dan
berkemampuan tinggi.
- Pekerjaan bersifat rutin.
- Sifat dan terperincinya rencana.
-
Pekerjaan bawahan sejenis.
-
Bawahan dapat bekerja tidak
tergantung satu dengan yang lain.
-
Posisi Manager dalam perusahaan.
3.
Pengertian sruktur organisasi matriks dan keunggulan serta kelemahannya.!
Menurut Wikipedia(http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi)
Struktur Matriks adalah
sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di
agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk
departementalisasi: fungsional dan produk Kekuatan departementalisasi
fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan
jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian
sumber daya
khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya
mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka
rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain
pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini
memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat
waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini
memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan
sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya
menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia
mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks
memiliki dua atasan -
manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena
itulah matriks memiliki rantai komando ganda.
Menurut
(http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certob5.htm)
Kelebihan
struktur
organisasi matriks antara lain adalah:
o
Sesuai
untuk beban kerja yang fluktuatif
o
Tujuan
proyek menjadi lebih jelas
o
Memungkinkan
untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
o
Banyak
jalur untuk melakukan komunikasi
o
Pekerjaan
dapat dipahami secara lebih jelas
Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
- Strukturnya
sangat rumit
- Biaya
relatif tinggi
- Memungkinkan
timbulnya dualisme kepemimpinan
- Relatif
sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi
kuat
4. Penegrtian organisasi formal dan
organisasi informal beserta karakteristiknya.!
Menurut (http://rap0501.blogspot.com/2012/10/organisasi-formal-dan-informal.html)
Organisasi
Formal
Organisasi
formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Organisasi formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terstruktur
2. Kaku
3. Terumuskan
4. Tahan lama
sebuah
organisasi formal memiliki strukstur yang terumuskan dengan baik. Struktur ini
menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan
tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran, dan melalui apa komunikasi berlangsung.
Contoh
organisasi formal adalah : Perusahaan, Badan Pemerintah, Sekolah, Negara
Organisasi
Informal
Organisasi
Informal kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Organisasi
Informal memiliki ciri-ciri :
1. Lepas
2. Fleksibel
3. Tidak terumuskan
4. Spontan
Keanggotaan
pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun
tidak sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota,
bahkan tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh
Organisasi Informal : Arisan ibu-ibu, Orang-orang di kendaraan umum, sekumpulan
penonton yang menyaksikan sepak bola.
5. Perbedaan antara pengelolaan organisasi secara
sentralisasi dengan desentralisasi, serta kelemahan dan keunggulannya.!
Menurut
(http://hdsngrafica.blogspot.com/2010/09/sentralisasi-dan-desentralisasi-dalam.html)
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang
kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu
struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di
Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
- Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam
membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada
pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak
perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi
karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu
organisasi.
- Secara
teoritis, sentralisasi memiliki keunggulan.
Keunggulannya adalah:
- Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien.
Seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih
mudah.
- Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih
terintegrasi. Tidak perlu jenjang koordinasi yang terlalu jauh antara unit
pengambilan keputusan dan yang akan melaksanakan atau terpengaruh oleh
pengambilan keputusan tersebut.
- Peningkatan resource sharing dan sinergi.
Sumberdaya dapat dikelola secara lebih efisien karena dilakukan secara
terpusat.
- Pengurangan redundancies aset dan fasilitas
lain. Satu aset dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus
menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
- Perbaikan koordinasi. Koordinasi menjadi lebih mudah
karena adanya unity of command.
- Pemusatan expertise. Keahlian dari anggota
organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan dapat
memberi wewenang
- Kelemahan sentralisasi
adalah:
- Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan
keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan keputusan dengan pendekatan
sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang
sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
- Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit
organisasi. Anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya karena
tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
- Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan
lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang
saja.
- Peningkatan kompleksitas pengelolaan. Pengelolaan
organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level uniit
organisasi yang di bawah.
- Perspektif luas, tetapi kurang mendalam. Pimpinan
organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi
secara keseluruhan tapi tidak atau jarang mempertimbangkan implementasinya
akan seperti apa.
- Konsep desentralisasi
memiliki keunggulan. Keunggulan Desentralisasi adalah:
- Jenjang
manajemen lebih sedikit (flat)
- Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan
berada pada unit yang sekaligus melaksanakan.
- Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi
akan lebih mudah menghadapi situasi terkini karena pengambilan keputusan
ada pada unit desentralisasian.
- Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide
baru. Unit-unit organisasi yang ada akan berupaya mengembangkan potensi
dirinya.
- Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi
akan mempunyai rasa memiliki organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk
mengembangkan dan meningkatkan kinerja unit organisasinya.
- Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian
yang menunjukkan bahwa partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan
kinerja organisasi.
- Kapabilitas organisasional meningkat. Kecakapan
organisasi akan lebih meningkat karena tersedianya sumber daya manusia
yang terlatih dan teruji dalam memimpin organisasi.
- Kelemahan desentralisasi:
1. Manajer
pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan
dengan strategi umum perusahaan
2. Dapat
terjadi kurangnya koordinasi antar manajer
3. Manajer
pada level yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan
perusahaan secara keseluruhan
4. Dalam
organisasi terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif
secara efektif